Dodol

Dodol
Karya Rosdiana SMKN 2 Kab Tangerang

Disebuah kota hiduplah seorang wanita yang bernama Yanti, ia berusia 37 tahun, ia memiliki 3 orang anak, 2 orang laki-laki dan 1 orang perempuan (bungsu). Anak yang pertama bernama Yuda ia kelas 2 SMK, dan yang ke 2 bernama Bayu, ia kelas 1 SMK yang paling bungsu adalah Putri, ia kelas 2 SMP.

Hidup keluarga tersebut sangat memprihatinkan, ibu Yanti adalah seorang janda yang beberapa tahun lalu di tinggal oleh suaminya, dikarenakan telah meninggal dunia, setelah kepergian suaminya kehidupan ibu Yanti dan anaknya itu semakin miskin karena tidak ada yang menafkahi keluarga tersebut, setelah itu ibu Yanti pun merenung sendirian sambil memikirkan jalan keluar dalam kebutuhan ekonominya.

Ibu Yanti “ saya harus bisa merubah nasib dalam ekonomi keluarga saya, saya tidak boleh berlarut-larut dalam ekonomi yang saya derita, saya harus bangkit supaya bisa membahagiakan anak-anak saya”

Setelah itu pun ibu Yanti mencari pekerjaan di rumah tetangganya sebagai kuli cuci pakaian, demi membelikan sesuap nasi untuk ke 3 anaknya. Ibu Yanti pun bekerja bukan di rumah tetangganya saja, tetapi di beberapa rumah tetangga, ia bekerja dibantu oleh ke 2 anaknya yang laki-laki.

Sedangkan anak bungsunya sangat manja kepada ibunya, anak ke 3 wanita itu tidak melihat ekonomi yang diderita oleh ibunya. Anak bungsu yang bernama Putri selalu meminta dibelikan baju baru. HP yang terbaru, dan lain-lain, layaknya kehidupan yang memiliki ekonomi yang berkecukupan.

Putri : “ Ibu saya ingin dibelikan baju baru, HP yang mahal, baju saya sudah pada jelek, dan HP saya sudah ketinggalan zaman, teman-teman saya saja dibelikan sama orangtuanya.

Lalu ibunya berkata, ibu Yanti : “ Nak, seharusnya kamu mengerti ekonomi kita saat ini, kalau ibu punya uang pasti ibu belikan, ibu harap kamu bisa mengerti.

Putri : “ sambil memajang wajah kesal, lalu pergi ke luar.

Ibu Yanti setiap pagi sampai bertemu malam ia terus bekerja demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan ibu Yanti sedikit demi sedikit mengumpulkan modal untuk membuka usaha sendiri walaupun usaha yang kecil-kecilan, setiap pulang sekolah ke 2 anak laki-lakinya membantu ibynya bekerja, sedikit demi sedikit ibu Yanti mengumpulkan modal untuk membuka usaha baru dan akhirnya uang yang ibu Yanti kumpulkan itu berhasil terkumpulkan walaupun tidak seberapa dan tidak terlalu banyak, saat uang itu terkumpul ibu Yanti mengumpulkan ke 3 anaknya untuk mendiskusikan apa yang harus ibu Yanti jual.

Lalu anak-anak ibu Yanti datang, ibu Yanti : “nak ibu mau menanyakan kepada kalian”.

Anaknya : Yuda, Bayu dan Putri serempak menjawab pertanyaan ibunya : “ mau menayakan apa ibu ? ”

Ibu Yanti : “ ibu sudah mempunyai modal untuk membuat usaha baru, kira-kira usaha apa yang harus kita jual ?”

Ketiga anaknya berpikir

Bayu : “bagaimana kalau kita membuka usaha baju kecil-kecilan ?”

Yuda : “ buka kakak tidak setuju, tetapi usaha itu harus membutuhkan modal yang besar, modal kita pas-pasan”

Ibu Yanti : “ lalu kita menjual apa ?”

Yuda : “ bagaimana kalau kita menjual dodol saja ibu, dodolkan tidak terlalu besar modalnya, dodol buatan ibu kan enak, pasti banyak yang suka,

Lalu Bayu dan Putri serempak

Bayu dan Putri : “saya setuju”

Ibu Yanti : “ baiklah ibu akan menjual dodol.

Lalu ibu Yanti pun menjual dodol di bantu oleh ke 3 anaknya, ibu Yanti menjual dodol kepada tetangga-tetangganya, karena dodol ibu Yanti enak. Dodol buatannya disukai oleh masyarakat sekitar. Karena terlalu capek ibu Yantipun berhenti untuk menggambil pakaian dari rumah tetangganya dan memilih menjual dodol.

Tahun demi tahun dodol ibu Yanti semakin diminati oleh orang banyak, dan ibu Yanti mula-mula hanya mengirim dodol ke took-toko kecil dan pasar yang dipinggir jalan, usaha ibu Yantipun lama kelamaan semakin sukses dan maju dalam menjual dodol. Ibu Yanti pun membuat dodol yang rasanya beda dengan dodol yang sebelumnya, akhirnya ibu Yanti berhasil membuat dodol yang rasanya beda dengan dodol sebelumnya, dan semakin banyak yang meminati dodol buatan ibu Yanti dan ibu Yanti menjual dodol ke luar kota sehingga banyak toko-toko besar di luar kota memesan dodol ke ibu Yanti sampai akhirnya ibu Yanti mempunyai karyawan yang terus bertambah karena bisnis dodolnya semakin diminati.

0 Response to "Dodol"

Post a Comment